Dipertegas, Identitas Kota Santri, Bukan Kota Jagal

Belakangan ini hampir semua mass media mengarahkan rakyat Indonesia pada satu titik, yaitu Jombang. Hal ini dikarenakan kasus yang terjadi di Jombang, yaitu mengenai Kasus Pembunuhan Mutilasi Ryan. Sebagaimana yang telah diberitakan di liputan6.com. Jombang dibidikkan dengan kasus Ryan yang gempar. Sesaat Jombang menjadi terkenal lantaran kasus ini. Bahkan dalam situs itu di tulis dengan jelas Mutilasi 2: Pesan Kematian dari Jombang
.
Ya terserah media memberitakan apa adanya. Tapi tidakkah berpikir sejenak, benarkah di Jombang hanya ada kasus Ryan itu. Atau pendek kata, benarkah Jombang adalah kota yang seram, seperti yang digambarkan banyak media lantaran kasus Verry Idham Henyaksyah alias Ryan? Saya berani menulis begini karena saya orang Jombang. Dan saya sedang belajar atau kuliah di Jawa Barat.

Ketika saya balik untuk ke Jawa Barat, secara sepontan teman-teman saya membrondong perihal kasus Ryan itu. Bahkan ada teman yang becanda "wah ternyata di Jombang membahayakan". kontan saja saya terkejut. Dari fenomena itulah kiranya saya sangat penting sekali untuk meluruskan perihal Kota Jombang, Kota Santri ini.

Memang tidak dipungkiri, Jombang semakin terkenal dengan kasus Ryan-nya. Sebagai mana yang ada pada Jawa Pos. Kasus Ryan menduduki Berita Utama, yaitu dengan judul Temukan Enam Kerangka Lagi.

Dari sekian banyak media yang memberitakan Jombang, Hampir semua memberitakan tentang Ryan. Padahal seharusnya mass media juga memberitakan tentang Jombang secara utuhnya, yaitu sebagai Kota Santri