Capres dan Cawapres

Ada yang lucu dalam pergulatan pemilihan orang nomor satu dan dua RI nanti. Keluar tiga kekuatan yang akan bersaing dalam kursi Capres dan Cawapres. Yang pertama adalah Jusuf Kalla dan Wiranto, kedua SBY dan Boediono, serta Megawati dan Prabowo.

Saya tertariknya ketika ada guyonan di kalangan teman-teman Forci perihal ketiga calon tersebut. Khususnya yang telah dilontarkan salah satu dosen saya dalam diskusi ringan teman-teaman Forci Dev.

Pertama

Susilo Bambang Yudoyono atau SBY merasa dalam kepemimpinannya banyak kesalahannya. Makanya kemarin hampir saja menutupi dirinya dengan Pak Boedi mengusung SBY ber-Boedi. Biar kelihatan alim gitu. Tapi Partai Demokrat menyangkal. Nantinya di Surat suara hanya ada tulisan Susilo Bambang Yudoyono dan Boediono. Makanya yang diusung nanti SBY-Boediono. Meskipun banyak yang lebih suka SBY ber-Boedi.

Sekarang, hayo mengapa SBY memilih Boediono, bukan yang lain. Yang jelas, kalau SBY memilih Gus Shalahuddin, SBY akan kelihatan salahnya. Lo kok begitu, ya nanti kalau dengan Gus Shalah jadinya kan SBY ber-Shalah. hehe. Memang guyonan teman-teman bisa mencairkan keadaan politik yang semakin memanas.

Kedua

Selanjutnya, Megawati loh lebih lucu. Masak katanya partai paling demokratis ko tidak mau memberikan peluang kepada kalangan muda. Lo ko bisa begitu Pak. Ya lihat saja, sampai tua nanti dia akan mencalonkan diri menjadi presiden tanpa memberi peluang kader mudanya. Makanya biar larinya kencang, dan nggak kalah saing ama SBY dia sekarang naik Mega Pro. Maksudnya apa ini. Kan Megawati sekarang mengusung motor Mega Pro dengan Prabowo, biar larinya kenceng. Kan tidak enak saja cuma santai. Apalagi jalan ditempat. Tidak sesuai dengan Prabowo gitu. Kan Prabowo orangnya Energik banget. hehe

Ketiga

Ini nih yang paling kasihan. Sekarang sudah tahun 2009 tapi Kalla masih naik honda WIN. Masak dia gembar-gembor JK WIN. Kita semua kan pada tau, motor Honda WIN jalannya lama banget. Tapi ya bagaimana lagi. Itulah pilihan. Siapa tau dengan JK WIN seperti sepeda ontel. Semakin dekat dengan rakyat, dan yang penting tarikannya bung. Apalagi jika dikaitkan dengan isu global saat ini. Hitung-hitung untuk menghindari global warming. Kan semakin ramah lingkungan. hehe

Semua teman-teman Forci Dev pada ketawa tidak bisa nahan guyonan satu ini. Ya inilah yang namanya kritik institusi. Forci hadir dengan darah dan kajian yang selalu menyegarkan pikiran. Selama ini kita disuguhkan dengan kekonyolan-kekonyolan politik yang ada. Makanya hadirnya guyonan ini merupakan sebuah kritik yang sedikit bisa memberikan angin segar. Semoga dengan pemilu nantinya, terlepas dari pro atau kontra tentang pemilu dan demokrasi, memberikan pemimpin yang bersifat seperti Kanjeng Nabi Muhammad. Amien

Diposting oleh: Adi Dzikrullah Bahri