Rabu, 30 September 2009
Gempa Sumatera Menjadi Renungan Bela Negara
Sebagaimana yang pernah disinggung dalam artikel "Gempa Jambi", bahwa sebuah renungan harus kita lakukan bersama. Renungan secara nasional. Sebuah introspeksi diri atas segala bencana yang ada.
Gempa sebuah fenomena yang sangat tidak diharapkan. Keberadaannya muncul secara tiba-tiba tanpa ada yang tahu. Tetapi gejala-gejala yang menunjukkan akan terjadinya gempa pasti bisa diidentifikasi.
Sekarang, yang terpenting adalah apa yang seharusnya dilakukan jika hal ini terjadi. Yang seharunya dilakukan tidak lain adalah kita harus segera bisa introspeksi diri. Selama ini kita telah banyak berbuat yang mengarah kepada sikap yang tidak mencerminkan rasa syukur kita terhadap nikmat Allah SWT. Sudah sangat jelas, bahwa ketika kita pandai bersyukur atas nikmat-Nya maka Allah akan melipatgandakan nikmat yang ada. Sebaliknya jika kita kufur, maka siksa Allah sangat pedih.
Selanjutnya yang bisa kita lakukan adalah merapatkan barisan. Merapatkan shaf (barisan). Mengapa merapatkan barisan rakyat Indonesia mampu memperkecil atau meringankan derita bencana ini? jawabannya adalah PEDULI.
Merapatkan barisan adalah pertanda sebuah kepedulian kita terhadap saudara kita yang terkena bencana. Dengan merapatkan barisan kita galang segala bantuan yang ada, baik moril atau materi. Dan yang terpenting adalah menghindari adanya perpecahan umat.
Hal yang tidak kita pedulikan adalah kemungkinan jika terjadi gempa atau bencana. Yaitu terganggunya stabilitas keamanan nasional. Bukannya kita negative thinking terhadap bantuan atau uluran tangan bangsa lain, tetapi kita harus waspada. Setiap bantuan dari asing pasti ada yang namanya embel-embel. Jangan sampai dengan adanya bencana bangsa ini tergadaikan. Oleh karena itu, merapatkan barisan sangat penting sekali dalam mewujutkan keamanan dan sebagai bukti kita dalam bela negara.
Simpelnya dengan adanya bencana yang beruntuk yang melanda kita, mari kita bersama merenungkan hal ini. Introspeksi diri atas sikap yang selama ini kita lakukan. Dan yang terpenting adalah merapatkan barisan sebagai bukti kepedulian dan bela negara kita pada bangsa Indonesia.
Tulisan ini dipersembahkan untuk para korban bencana di Sumatera. Semoga Allah selalu memberikan kesabaran dan keikhlasan kepada kita semua. Serta diikutsertakan dalam memeriahkan "Bukan Contest: Brain storming-Bela Negara" yang diselenggarakan oleh Pakdhe Cholik.
Diposting oleh: Adi Dzikrullah Bahri
Technorati Profile
Related Posts :
Posted by PetaMasaDepan at 22.34
Labels: bela negara, Blogger Indonesia, peduli, renungan
21 comments:
Semoga gempa seperti ini tidak akan terjadi lagi...
aq belum buat neyh pak de choliknya, buat ah...belum ada ide...
salam kenal...semoga kita sukses bersama..
sedih yah,,,Indonesia kayanya lg bener2 dicoba dech,,,,
aceh,jogja,tasik dan sekarang padang,bengkulu....
Inalillah,,cobaan apalagi ini,,Astaghfirulloh,,,
saya turut berduka, semoga yang tertimpa musibah diberi ketabahan dan kesabaran. Amiin.
aku turut berduka dengan bencana yang saling beruntun menimpa Indonesia. Mungkin kita semua harus instropeksi diri, ada apa dengan kita ?? Apa benar ini sekedar teguran, atau peringatan atau mungkin adzab yang diberikan Allah kepada kita. :((
@,,,ya mas..sama sama..kita harus merenungkan apa sebenarnya kehendak Tuhan
Setuju dengan komentar mas Iklan Gratis diatas... peristiwa seperti ini semoga semakin menguatkan rasa persaudaraan kita dan rasa KEPEDULIAN kita terhadap sesama, khususnya saudara - saudara kita yang tertimpa bencana...
Lakukan yang bisa kita lakukan untuk meringankan beban saudara kita, sekalipun kemampuan kita itu hanya lah sebatas do'a saja... Just Do what we have to do...
turut berduka cita atas semua bencana tersebut...semoga yang pada membantu ga musiman, kayak di situgintung dulu, pas musim kampanye, he3
Semoga selalu ada hikmah dibaliknya….
Turut berduka cita atas korban yang menimpa saudara2 kita di Sumatera, semoga ini menjadi peringatan buat kita semua untuk berbenah diri.
Saya turut berduka cita atas korban yang menimpa saudara2 kita di Sumatera. Semoga ini menjadi peringatan buat kita untuk berbenah diri.
mudah2an diberi ganti yg lebih baik
Ayo mas Adi... mari kita sama-sama peduli korban gempa, dan bencana alalm lainnya.. dimanapun itu
Assalamu'alaikum,
Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mari kita semua mendoakan, agar semua korban gempa dikaruniai ketabahan kekuatan dan kesabaran. Bagi korban yg meninggal dunia, semoga diampuni semua dosa-dosanya, amin.
HADIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIRRRRRRRRRRRR
“Demi Masa sesungguhnya manusia itu merugi”
Sebab tiadalah semua ini kecuali kembali kepada Fitrah Diri
Mari bersama kita saling mensucikan diri menuju Illahi Robby
Membersihkan diri melangkah menemukan diri sebenar diri
Mulai menghampiri DIA tulus ikhlas karena CINTA
Meraih keselarasan diri dalam Ketenangan Jiwa
Menjadi Manusia seutuhnya meliputi lahir bathin
Dahulu datang putih suci bersih
Mudah mudahan kembali suci putih bersih
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang
‘tuk Sahabatku terchayaaaaaaaank
I Love U fuuulllllllllllllllllllllllllllll
Moga yang ditimpa musibah diberi kesabaran.
Amin.
turut berduka cita mas
Serbu PakDe,,ini hari pengumuman bela negara...
Sedih sekali membaca berita-berita terupdated ttg gempa sumatera (padang). Semoga para korban yg tewas diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan dapat sabar & bertawakal.
Semoga ada hikmahnya ke depan, agar sop dlm penanggulangan bencana dpt lebih serius..
semoga semua mendapat yang terbaik dari Yang Maha Kuasa...amiin
Posting Komentar